Mau tidak mau, suka tidak suka sekarang memang kita sebagai manusia hidup di era yang namanya digital.
Di mana di era digital ini, selain perkembangan teknologi yang
makin canggih, arus akan media sosial juga sangat melaju pesat.
Sejatinya, sosial media memang haruslah digunakan dengan baik agar bisa
menjadi manfaat atau dengan kata lain memberikan dampak positif, bukan
sebaliknya yakni malah mendatangkan efek negatif bagi para penggunanya.
Salah satu contoh dari pemanfaatkan media sosial secara positif,
contohnya baru saja diperlihatkan oleh Chidera Eggerue. Dara 23 tahun
ini, diketahui adalah sosok di balik penggiat tagar kampanye
#SaggyBoobsMatter di media sosial seperti Twitter dan Instagram. Dengan
tagar tersebut, Chidera yang merupakan seorang blogger ini mencoba untuk
menyuarakan kepada wanita-wanita seperti dirinya di luaran sana untuk
percaya diri dengan bentuk payudara alami 'saggy' alias kendur mereka.
Dalam tayangan acara televisi berjudul This Morning, Chidera menjelaskan
bahwa gerakan kampanye tersebut ia coba suarakan, sebagai salah satu
upaya dirinya untuk melawan obsesi dari lingkungan masyarakat tentang
bagaimana bentuk tampilan sempurna dari payudara seorang wanita. Di
acara tersebut, Chidera juga menyebutkan bahwa sejak merilis gerakan
kampanye sosial dengan tagar #SaggyBoobsMatter pada Januari lalu,
dirinya banyak menerima pesan bernada positif dari banyak wanita, mulai
dari remaja wanita hingga ibu-ibu menyusui.
"Banyak pesan sebagai respon positif yang datang kepadaku, terutama
dari para remaja wanita yang mengatakan kepadaku bahwa dengan melihat
tagar tersebut, membuat mereka menjadi berhenti untuk datang
berkonsultasi kepada para ahli operasi plastik, ini adalah hal yang
menakjubkan untuk didengar. Lalu yang lebih menyentuh hati lagi, aku
menerima sebuah pesan dari para ibu-ibu yang menyusui yang mengatakan
bahwa gerakan kampanye tagar ini telah membuat diri mereka merasa lebih
cantik saat proses menyusui anak-anak mereka," ungkap Chidera kepada
pembawa acara Ruth Langsford dan Eamonn Holmes dalam acara tersebut.
Lebih lanjut Chidera menjelaskan, dirinya terbersit ide untuk
membuat gerakan tagar #SaggyBoobsMatter kurang lebih berangkat dari
pengalaman pribadi dirinya yang juga sewaktu remaja dahulu tidak luput
merasakan tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya sendiri, yang mana
disebabkan oleh imej soal bentuk payudara sempurna ala model yang selama
ini lama beredar.
"Sebagai seorang remaja putri, sebetulnya terlalu dini aku
berfikir bahwa ada sesuatu yang salah dengan diriku. Waktu masih berusia
18 tahun, aku pun pernah berfikiran untuk melakukan operasi plastik,
aku terbiasa berbicara dengan ibuku waktu itu bahwa ketika aku sudah
memiliki pekerjaan aku akan menabung dan melakukan operasi payudara,"
tambah Chidera yang suka menunggah foto dirinya tidak mengenakan bra di
akun laman media sosial pribadinya ini.
Namun walaupun memilih untuk menjunjung tampilan bentuk tubuh
alaminya, Chidera menegaskan bahwa setiap wanita memiliki hak kebebasan
masing-masing terhadap tubunya sendiri. Entah itu mau melakukan operasi
ataupun tidak.
"Aku percaya bahwa wanita pantas mendapatkan hak otonomi atas
tubuhnya sendiri, dan jika mereka ingin melakukan atau mendapatkan
tindakan operasi plastik payudara, hal ini benar-benar seluruhnya adalah
terserah kepada diri masing-masing. Saya merasa, bagaimanapun bahwa itu
adalah cara pintas untuk bisa menerima diri sendiri," pungkasnya.
Walau banyak menerima respon positif, Chidera mengaku bahwa
gerakan kampanye lewat tagar #SaggyBoobsMatter ini juga tidak luput dari
reaksi negatif. Namun pada akhirnya, Chidera yang kini disebutkan telah
menerima kondisi bentuk tubuhnya tersebut berharap bahwa orang lain
bisa merasa terhubung dengan pesan imej yang ia bawa di media social
nya. Demikian seperti disitat Dailymail, Minggu (25/3/2018).
Tagar #SaggyBoobsMatter Ajak Perempuan Tidak Malu Punya Payudara Kendur
Reviewed by dzaky
on
09.22
Rating:

Tidak ada komentar: